Kamis, 08 Desember 2011

Pengaruh Media Gambar Terhadap Prestasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang karena dengan pendidikan seseorang itu akan lebih mudah menuntun hidupnya ke arah yang lebih baik dalam hubungannya terhadap keluarga, masyarakat, agama dan bangsa.
Bagian dari pendidikan secara umum adalah pendidikan agama. Dalam UUSPN No. 2/ 1989 Pasal 39 ayat (2) ditegaskan bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan agama. Pendidikan agama merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang dianut oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2002: 75).
Dalam Islam mendidik anak merupakan kewajiban orang tua, kewajiban itu kemudian berkembang dengan adanya suatu lembaga yang di dalamnya terdapat Pendidikan Agama Islam yang timbul sebagai suatu akibat keterbatasan ilmu agama yang dimiliki orang tua dalam mendidik anaknya. Melalui Lembaga Pendidikan Nonformal seperti Taman Pendidikan Al-Qur'an diharapkan peserta didik dapat memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagaimana dengan tujuan pendidikan nasional yaitu menghasilkan produk pendidikan yang optimal.
Keberhasilan program pendidikan, ditandai dengan prestasi peserta didik yang baik dan sebaliknya apabila prestasi belajar peserta didik menurun, menandakan program tersebut belum dapat mencapai tujuan. Untuk mengetahui hasil suatu proses pembelajaran yaitu melalui evaluasi. Yang dimaksud evaluasi yaitu untuk melihat sejauh mana kemajuan belajar para siswa dalam program pendidikan yang telah dilaksanakannya (Oemar Hamalik, 2002: 211).
Dalam proses pembelajaran, komunikasi memegang peranan penting dalam berhubungan antara guru dan peserta didik. Menurut Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002: 1), bahwa keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan siswanya. Salah satu masalah yang timbul dalam bidang pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran adalah masalah verbalisme, yaitu anak dapat menghafal dan mengucapkan kata-kata tetapi tidak dapat memahami maksud atau artinya. Karena guru dalam menyampaikan bahan pengajaran hanya menggunakan bahasa lisan atau tulisan tanpa disertai alat pendukung yang lebih konkrit yang dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru.
Agar komunikasi antara guru dan peserta didik (dalam hal ini ditulis ustadz atau ustadzah dan santri) berlangsung baik dan informasi yang disampaikan ustadz atau ustadzah dapat diterima santri, maka perlu menggunakan media. Media adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya (Asnawir dan Basyiruddin Usman, 2002: 11).
Rudi Bretz (1977) dalam Asnawir dan Basyiruddin Usman (2002: 27) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Salah satu dari tiga unsur pokok tersebut yaitu media visual (gambar). Dengan media tersebut santri akan lebih mudah mengingat penjelasan-penjelasan yang disertai dengan gambar. Menurut Levie dan Lentz dalam Azhar Arsyad (2007: 17) bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung  dalam gambar.
Dalam pendidikan, aktivitas memandang termasuk dalam kategori aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tak akan pernah dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik  dari dalam yang lebih utama maupun dari luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 118).
Di Taman Pendidikan Al-Qur’an Baitul Hikmah (selanjutnya dalam skripsi ini digunakan istilah TPA Baitul Hikmah Purwokerto), Pendidikan Agama Islam tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga penanaman tentang dasar-dasar agama Islam yang meliputi ibadah, akhlak dan aqidah. Karena dasar-dasar agama penting untuk didapatkan dan diamalkan santri sejak dini. Begitulah penuturan mas Heru (11 April 2009) yang merupakan salah satu ustadz di TPA tersebut. Kalau pendidikan agama itu tidak diberikan kepada si anak sejak ia kecil, maka akan sukar untuk menerimanya nanti kalau ia sudah dewasa (Zakiah Daradjat, 1999 : 107).
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan ustadz Heru diperoleh informasi bahwa : Pertama, di TPA Baitul Hikmah Purwokerto kurang memanfaatkan media gambar, pada pembelajaran yang paling sering digunakan adalah metode ceramah. Hal ini dimungkinkan karena terbatasnya media visual atau gambar yang ada. Kedua, kurangnya kreativitas ustadz atau ustadzah untuk membuat media pembelajaran khususnya media visual atau gambar. Dengan adanya permasalahan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul : “PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN BAITUL HIKMAH PURWOKERTO”.
B.     Penegasan Istilah
Untuk menghindari penafsiran yang salah, maka perlu adanya penjelasan dari judul yang ada. Skripsi ini berjudul Pengaruh Media Gambar Terhadap Prestasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto. Di bawah ini akan dijelaskan beberapa istilah yang berkaitan dengan judul tersebut.
a.       Pengaruh Media Gambar
Pengaruh dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 664) diartikan sebagai daya yang timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arif S. Sadiman. 2002: 6).
Gambar menurut Azhar Arsyad (2007: 113) yang dimaksudkan adalah foto, lukisan atau gambar, dan sketsa (gambar garis). Media gambar dalam skripsi ini adalah gambar atau lukisan, sketsa (gambar garis) sebagai sarana untuk mempermudah penyampaian materi dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto. Media gambar tersebut antara lain gambar jadi dan gambar garis.
Adapun yang dimaksud pengaruh media gambar dalam skripsi ini adalah sesuatu yang ditimbulkan atau yang dihasilkan dari penggunaan media gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Media gambar yang akan digunakan yaitu gambar orang bersuci (wudlu dan tayamum), gambar orang shalat, contoh gambar orang berbuat kebaikan dan kejelekan, dan sebagainya yang berkaitan dengan materi Pendidikan Agama Islam. Karena materi tersebut merupakan materi penunjang yang membutuhkan media sebagai alat bantu pengajaran.
b.      Prestasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dilakukan atau dikerjakan) (Sastrapraja, 1981: 390). Begitu juga menurut Thohirin (2005: 140) dalam bukunya yang berjudul  Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam” yaitu apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar disebut prestasi belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Peraturan Pemerintah RI, 2008: 4).
Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2002: 75).  Pendidikan Agama Islam yang dimaksud skripsi ini adalah materi agama Islam yang diajarkan pada TPA Baitul Hikmah Purwokerto yang mencakup tentang Ibadah, Akhlak, Aqidah, dan hafalan-hafalan (Doa-doa dan Juz ‘Amma).
Adapun prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai setelah proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yaitu hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang diketahui dari hasil tes belajar Pendidikan Agama Islam.
c.       TPA Baitul Hikmah Purwokerto
Taman Pendidikan Al-Qur'an adalah suatu lembaga non formal yang sangat strategis untuk menghapus buta baca tulis Al-Qur’an sesuai dengan misi utamanya, serta sebagai sarana untuk mengenalkan dasar-dasar Islam dan pengamalan hidup yang Islami kepada anak-anak (Sumber: Dokumentasi TPA Baitul Hikmah Purwokerto). Pada TPA Baitul Hikmah Purwokerto terdapat tiga kelas, yaitu kelas TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur'an), kelas TPA A dan TPA B (Taman Pendidikan Al-Qur'an A dan B).
Kelas TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur'an) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia pra TK, TK dan SD kelas 1 (usia 4-6 tahun), yang menjadikan santri mampu membaca Al-Qur'an dengan benar sebagai target pokok. TPA A dan B (Taman Pendidikan Al-Qur'an A dan B) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam untuk anak-anak usia SD dan SMP (usia 7-14 tahun), yang menjadikan santri mampu membaca Al-Qur'an dengan benar sebagai target pokoknya.
Baitul Hikmah adalah nama sebuah lembaga pendidikan Al-Qur'an yang dipimpin oleh Bapak H. Muhammad Sunhaji, S. Ag. yang sampai sekarang masih menjadi pimpinan pada lembaga tersebut, tetapi karena beliau selalu sibuk dengan aktivitas mengajar di sekolah formal maka istrinya yang menjalankan kegiatan pengajian di TPA tersebut yang terletak di Purwokerto. Pada TPA istilah yang dipakai untuk sebutan anak didik atau siswa adalah dengan istilah santri, dan sebutan untuk guru adalah ustadz atau ustadzah.
Berdasarkan pengertian di atas, maka pengertian judul skripsi ini adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang ditimbulkan oleh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka rumusan masalahnya yaitu: Adakah pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Taman Pendidikan Al-Qur'an Baitul Hikmah Purwokerto ?
D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
a.    Untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
b.    Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
2.      Manfaat Penelitian
a.    Memberikan sumbangan referensi untuk meningkatkan prestasi pembelajaran pendidikan agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
b.    Memperkaya pustaka tentang konsepsi media gambar di STAIN Purwokerto.

E.     Tinjauan Pustaka
Dalam tinjauan pustaka atau telaah pustaka ada beberapa teori yang akan dijelaskan di mana relevansinya dengan penelitian ini dan akan menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan skripsi ini.
Amir Hamzah Suleiman dalam bukunya yang berjudul “Media Audio-Visual : Untuk Pengajaran, Penerapan dan Penyuluhan” menegaskan bahwa kalau seorang melihat sesuatu yang diperlukannya, dia akan tertarik dan hal itu menjadi dorongan baginya untuk mengetahui lebih banyak.
Arif S. Sadiman dalam bukunya yang berjudul “Media Pendidikan” menegaskan bahwa perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu dengan pemanfaatan media pendidikan.
Selain buku-buku di atas, peneliti juga menelaah beberapa skripsi diantaranya skripsi saudari Uswatun Khasanah (2006) yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqh Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII MTs Ma’arif NU 09 Kutawis Purbalingga” yang intinya adalah menganalisis tentang pengaruh media terhadap prestasi Pendidikan Agama Islam, namun media yang digunakan masih bersifat umum.
Juga di dalam skripsi saudara Mungkadi (2000) yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Terhadap Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMU I Purbalingga” yang intinya bahwa ada pengaruh yang ditimbulkan dari penggunaan alat peraga secara umum dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di tingkat SMU.
Adapun penelitian yang akan penulis lakukan yaitu berjudul Pengaruh Media Gambar Terhadap Prestasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Taman Pendidikan Al-Qur'an Baitul Hikmah Purwokerto. Sebenarnya penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yaitu sama-sama membahas tentang pengaruh media terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam. Namun, judul ini terdapat perbedaan pada jenis medianya yaitu lebih memfokuskan pada penggunaan media gambar dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan pengaruhnya terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP PRESTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR'AN BAITUL HIKMAH PURWOKERTO.

F.     Variabel
Menurut Hact dan Farhady (1981), secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Sugiono, 2008: 60).
Dalam penelitian, umumnya variabel dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
1.      Variabel Independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan variabel bebas adalah penggunaan media gambar.
2.      Variabel Dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan variabel terikat adalah prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Hubungan variabel independen dan dependen adalah seperti bagan berikut ini:
Penggunaan Media Gambar                            Prestasi Pembelajaran PAI
      (variabel independen)                                                    (variabel dependen)

G.    Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian (Saifudin Azwar, 2007: 49).  Untuk mencari jawaban dari rumusan masalah di atas, maka diadakan penelitian dengan menggunakan hipotesis kerja sebagai berikut: “Ada pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto”.
Agar tidak terpengaruh oleh hipotesis kerja maka penulis mengajukan hipotesis nihil sebagai landasan pembuktian yang berbunyi: “Tidak ada pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto”.
Dengan demikian jika hipotesis nihil terbukti maka hipotesis kerja ditolak, yang berarti tidak ada pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto. Sebaliknya, jika hipotesis nihil tidak terbukti maka hipotesis kerja diterima, yang berarti ada pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.



H.    Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1.      Jenis  dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan langsung di lokasi penelitian. Karena penelitian itu masih sangat luas pengertiannya maka penulis spesifikkan jenis penelitian lapangannya yaitu eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono, 2008: 107).
 Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis akan meneliti secara langsung tentang ada atau tidaknya pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
2.      Lokasi Penelitian
Lokasi dari penulis dalam melakukan penelitian adalah pada TPA Baitul Hikmah yang terletak di Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas. Penulis memilih lokasi ini dengan alasan sebagai berikut:
a.       TPA Baitul Hikmah Purwokerto memiliki jumlah santri ±180, dan telah memiliki kurikulum sendiri.
b.      Di TPA Baitul Hikmah Purwokerto sudah tersedia media untuk Pendidikan Agama Islam, namun media tersebut terbatas dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
c.       Di TPA Baitul Hikmah Purwokerto belum pernah diadakan penelitian tentang Pengaruh Media Gambar Terhadap Prestasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
3.      Subjek dan Objek Penelitian
Subjek Penelitian adalah benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang dipermasalahkan (Suharsimi Arikunto, 2000: 116).
a.       Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah:
1)      Direktur TPA
Dari direktur atau pimpinan TPA akan diperoleh data atau informasi secara global maupun secara rinci mengenai keadaan dan situasi TPA Baitul Hikmah Purwokerto dan gambaran tentang penggunaan media pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam oleh ustadz atau ustadzah dalam proses pembelajarannya.
2)      Ustadz atau ustadzah
Dari ustadz atau ustadzah akan diperoleh informasi tentang penggunaan media dan jenis-jenis media dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, serta tentang prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
3)      Santri TPA Baitul Hikmah Purwokerto
Dari santri melalui tes maka akan diperoleh data tentang ada tidaknya pengaruh dari penggunaan media gambar terhadap prestasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Dalam menentukan besarnya subjek penelitian penulis menggunakan sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiono, 2008: 118). Dalam penelitian ini penulis akan memilih dua kelas yang akan diteliti. Dari tiap kelas tersebut diambil sampel yang representatif (mewakili).
Adapun teknik pengambilan sampel yang representatif itu ada bermacam-macam, tetapi penulis akan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Karena melihat kondisi dan jumlah santri tiap kelasnya berbeda-beda.
Kelas pertama penulis jadikan kelas eksperimen, yaitu kelas yang menggunakan media gambar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, dan kelas yang kedua penulis jadikan kelas kontrol, yaitu kelas yang tidak menggunakan media gambar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

b.      Objek Penelitian
Objek penelitian adalah masalah-masalah yang menjadi fokus penelitian. Dalam skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah tentang pengaruh media gambar terhadap prestasi pembelajaran pendidikan agama Islam di TPA Baitul Hikmah Purwokerto.
4.      Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini digunakan beberapa metode antara lain :
a.       Metode Observasi
Observasi adalah pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indera (Suharsimi Arikunto, 1993: 128). Metode observasi ini penulis gunakan untuk memperoleh data dan mengamati secara langsung letak dan kondisi TPA Baitul Hikmah Purwokerto serta proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dikelas khususnya dalam penggunaan media gambar yang dilakukan oleh ustadz atau ustadzah.
Dari hasil observasi ini, maka pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan kepada santri melalui media gambar  dan kondisi TPA akan menjadikan obyek yang akan peneliti amati secara jelas dan nyata apa adanya, untuk selanjutnya sebagai data empiris dari lapangan yang akan dianalisis.
b.      Metode Tes
Untuk mendapatkan data utama yang berupa prestasi pembelajaran penulis menggunakan metode tes, yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada santri tentang materi pendidikan agama Islam yang telah disampaikan sebelumnya.
Tes adalah cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan (Nurkancana, 1986: 25).
Berdasarkan dari bentuk pertanyaan yang diberikan, tes hasil belajar yang biasa digunakan oleh ustadz untuk menilai hasil belajar santri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu: tes objektif dan tes essay. Dan dalam skripsi ini penulis akan menggunakan kedua jenis tersebut.
Dari jenis tes objektif ini, penulis menggunakan bentuk Multiple Choice. Item Multiple Choice adalah suatu item yang terdiri dari suatu statemen yang belum lengkap. Untuk melengkapi statemen tersebut disediakan beberapa statemen sambungan. Salah satu diantaranya adalah merupakan sambungan yang benar, sedang yang lain adalah sambungan yang tidak benar (Nurkancana, 1986: 32).
Untuk essay dapat diartikan sebagai suatu bentuk tes yang terdiri dari suatu pertanyaan yang dikehendaki jawaban yang berupa uraian-uraian yang relatif panjang (Nurkancana, 1986: 27).
Dalam skripsi ini jumlah soal yang akan penulis berikan kepada siswa adalah 15 soal, yang terdiri dari 10 soal multiple choice dan 5 soal essay.
1)      Bobot skor tiap item
Dalam pemberian skor tiap item pada soal multiple choice jika jawaban benar mendapat skor 2, untuk skor essay penulis menggunakan bobot skor yang bervariasi berdasarkan lengkap tidaknya jawaban siswa dengan menggunakan skor maksimal 6 untuk setiap butir soal.
2)      Penentuan nilai
Rumus yang digunakan untuk multiple choice adalah:
Keterangan:
S     = Skor
R     = Jumlah jawaban yang benar
W    = Jumlah jawaban yang salah
Wt   = Bobot nilai tiap butir
1      = konstanta
n       = Jumlah optian (alternative yang disediakan tiap-tiap item) (Nurkancana, 1986: 67).
Dengan menggunakan rumus tersebut maka skor maksimum untuk soal multiple choice adalah 20. Kemudian untuk jumlah skor pada soal essay penulis hanya menjumlahkan skor dari masing-masing item jawaban siswa, dengan jumlah skor maksimal adalah 6 X 5 = 30. Jadi, total skor maksimal antara soal multiple choice dan essay adalah 20 + 30 = 50.
Kemudian untuk mencari nilai siswa adalah dengan rumus:
S    = Nilai yang diharapkan
R    = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N     = Skor maksimum dari tes tersebut
100 = Prosentase keberhasilan (Purwanto, 2002: 112)
3)      Uji validitas tes
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur (Sumarna Surapranata, 2005: 50). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Ada beberapa cara pengujian validitas instrumen, namun dalam hal ini penulis hanya memilih pengujian validitas isi (content validity). Karena instrumen yang harus mempunyai validitas isi adalah instrumen yang berbentuk test yang sering digunakan untuk mengukur prestasi belajar (achievement).
Validitas isi sering pula dinamakan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Untuk menyusun instrumen prestasi belajar yang mempunyai validitas isi, maka instrumen harus merujuk pada silabus, atau disusun berdasarkan materi pelajaran yang diajarkan di TPA tersebut serta dikonsultasikan ke ustadz atau ustadzahnya.
Teknik yang akan digunakan untuk menguji validitas isi pada instrumen tes tersebut yaitu menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:



Keterangan:
koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan (x = dan y = )
jumlah perkalian x dan y
kuadrat dari x
kuadrat dari y (Sumarna Surapranata, 2005: 58)
4)      Uji reliabilitas tes
Adapun setelah uji validitas tes yaitu uji reliabilitas tes. Reliabilitas yaitu tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari hasil dua pengukuran terhadap hal yang sama (Sumarna Supranata, 2005: 90). Hasil pengukuran itu diharapkan akan sama apabila pengukuran itu diulangi.
Dalam melakukan uji reliabilitas ini, peneliti menggunakan teknik test-retest yaitu dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. Jadi dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama, dan waktunya yang berbeda.
c.       Metode Interview atau Wawancara
Interview adalah alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Margono, 2005: 165). Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan informasi secara langsung kepada direktur atau pimpinan TPA tentang sejarah berdiri TPA, struktur kepengurusan, keadaan sarana prasarana dan lainnya yang berkaitan dengan TPA. Dan kepada ustadz tentang bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
d.      Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2006: 231). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yang sifatnya dokumenter, seperti dasar tujuan TPA, jumlah pengelola, ustadz atau ustadzah dan santri, kurikulum. Data-data tersebut dapat diperoleh dari catatan, arsip dokumen, transkrip, buku, dan buku-buku agenda lainnya.
5.      Metode Analisis Data
Data-data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisa untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian ini. Adapun metode analisa data dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif, yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiono, 2008: 14).
Dalam menganalisa data tersebut yang penulis peroleh dari hasil post test siswa, sehingga menggunakan rumus t-test yaitu:
Keterangan :
dan  = masing-masing adalah mean dari kelompok kontrol dan mean dari kelompok eksperimen.
Σ           = Jumlah deviasi dari mean perbedaan
N       = jumlah subyek (Sutrisno Hadi, 2004: 226)
Dalam proses pengambilan kesimpulan dari hipotesis penelitian yaitu analisis t-test dikonsultasikan dengan nilai t-tabel. Selanjutnya diinterpretasikan dengan taraf signifikasi 5% dan 1%. Apabila nilai t-test berada di atas t-tabel baik pada taraf signifikasi 5% maupun 1%, artinya terdapat pengaruh yang sangat signifikasi antara media gambar terhadap prestasi pembelajaran pendidikan agama Islam.

I.       Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam memahami skripsi ini, maka terlebih dahulu penulis kemukakan sistematika penulisan secara singkat.
Secara garis besar skripsi ini terdiri dari lima bab dan setiap bab terdiri dari sub bab. Bagian Awal memuat: halaman judul, halaman pernyataan keaslian, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman motto, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran.
Bab I adalah pendahuluan yang meliputi: latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, variabel, hipotesis, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II adalah teori-teori tentang media gambar yang meliputi tiga sub bab yaitu: sub bab  pertama tentang media gambar yang berisi tentang pengertian media gambar, syarat media gambar, kelebihan dan kekurangan media gambar, macam-macam media gambar, jenis-jenis media gambar yang potensial digunakan pada pembelajaran pendidikan agama Islam. Sub bab kedua tentang prestasi pembelajaran pendidikan agama Islam yang berisi pengertian prestasi pembelajaran pendidikan agama Islam, dasar dan tujuan pembelajaran pendidikan agama Islam, materi pembelajaran pendidikan agama Islam, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi pembelajaran pendidikan agama Islam, evaluasi hasil pembelajaran pendidikan agama Islam.
Bab III berisi tentang gambaran umum Taman Pendidikan Al-Qur'an Purwokerto yang terdiri dari: sejarah berdirinya, letak geografis, struktur organisasi, dasar dan tujuan TPA, keadaan pengelola, ustadz/ustadzah dan santri, sarana dan prasarana, serta kurikulum.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian meliputi: pelaksanaan penelitian, penyajian data dan analisis data.
Bab V penutup yang meliputi: kesimpulan, saran-saran dan kata penutup. Bagian akhir skripsi ini meliputi: daftar pustaka, lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.

1 komentar: